Monday, October 24, 2016
Ibu Nabi Musa a.s
Maryam misalnya, ia mempunyai peranan yang tidak kecil sebagai seorang ibu yang beriman, jujur dan taat terhadap perintah Tuhannya. Hal itu terbukti ketika ia mematuhi dan memenuhi perintah Tuhannya untuk menghanyutkan Musa ke dalam sungai Nil. Andaikan perempuan tidak mempunyai potensi untuk mewujudkan beban-beban yang diamanatkan oleh Tuhannya, sudah tentu Allah Swt. akan menggariskan realitas sejarah yang lain. Sebenarnya hal itu merupakan bukti yang paling jelas bagi kaum Bani Israil, bahwa perempuan itu sebenarnya mempunyai peranan dan fungsi cukup penting dalam kehidupan. Bahkan dalam beberapa hal, perempuan lebih utama daripada laki-laki. Karenanya, penyebutan istilah ummun (ibu) di dalam Al-Quran dan hadis jauh lebih banyak daripada kata-kata al-ab (ayah/laki-laki).
Sebagaimana Allah Swt. telah memilih jumlah kaum lelaki untuk memegang risalah kenabian dan mukjizat, maka Allah Swt. pun telah memilih sejumlah perempuan untuk memiliki keistimewaan khusus diantaranya adalah Maryam binti Imran. Ia merupakan figur perempuan teladan yang dikaruniai berbagai keistimewaan dan karamah oleh Allah Swt. Swt. Ia sama dengan kaum lelaki dalam melaksanakan segala macam ibadah, ia merupakan perempuan pilihan.
Surat Maryam yang tertera dalam Al Quran, merupakan bukti bahwa kaum wanita bukanlah kaum yang lemah, kaum tidak dapat dijadikan panutan. Kisah Maryam yang sekaligus merupakan nama surat dalam Al Quran ini, tentunya mengandung banyak sekali hikmah yang bermanfaat bagi manusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment